Beberapa penyakit lovebird.



Sama seperti unggas lainnya lovebird pun dapat terkena penyakit yang menyerang unggas lainnya, seperti: kekurangan vitamin, tetelo/Newcastel Disease (ND), snot, nyilet. Dari beberapa penyakit tersebut yang sering menyerang burung lovebird adalah snot dan nyilet dan yang paling ditakuti peternak unggas adalah tetelo/ND. Karena kita menggunakan sistem kandang batera dalam beternak lovebird sudah tentu semua kebutuhan vitamin dan mineral harus kita sediakan dengan sendirinya, berbeda halnya dengan ketika  mereka masih dialam bebas setiap saat mereka dapat memenuhi kebutuhan tersebut dialam

A.    Kekurangan vitamin dan mineral.
Kekurangan vitamin A: pada burung dewasa kurus dan lesu, produksi telur menurun dan daya tetas rendah.
Kekurangan vitamin B: Untuk vitamin B sendiri ada beberapa vitamin, B1, B2, B6, B12 gejala napsu makan kurang, lemah dan pertumbuhan lambat.
Kekurangan vitamin C: produktifitas rendah, embrio mati sebelum menetas, fertilitas jantan merosot.
Kekurangan vitamin D3: pertumbuhan melambat, kulit telur menipis, telur mengecil dan daya tetas menurun.

Masalah yang sering dihadapi dalam beternak sistem kandang baik soliter atau koloni adalah kekurangan vitamin atau mineral. Dialam lovebird tidak mengalami masalah ini, karena mereka dapat memperolehnya setiap saat.
Kekurangan vitamin atau mineral sangat berpengaruh buruk bagi perkembangbiakan burung, Produksi telur menurun, daya tetas telur rendah, fertilitas jantan merosot, pertumbuhan anakan melambat.

Oleh sebab itu kita harus menyediakan baik dalam bentuk makanan atau minumannya. Ada grit untuk mineral, batu bata, totok sontong, atau vitamin yang dicampur dalam minuman. Semua tersedia ditoko perlengkapan burung.



Ada beberapa mineral penting yang harus kita perhatikan kebutuhannya:
1.      Asam Folat: kekurangan asam folat gejalanya: bulu burung kusut dan kusam, daya tetas menurun. Pencegahan diberikan premix multivitamin dan mineral kedalam minumnya.
2.      Niasin: gejalanya terjadinya pembengkakan sendi, kaki bengkok, bulu kusam dan jelek. Pencegahan diberikan premix multivitamin dan mineral kedalam minumnya.
3.      Kekurangan Ca dan P: gejalanya nafsu makan berkurang dan pertumbuhan melambat, kulit telur tipis, produksi telur menurun. Pencegahan berikan Ca dan P sesuai kebutuhan atau premix yang ada unsur tersebut.
4.      Kekurangan Cl: gejalanya pertumbuhan melambat dan gangguan saraf pada burung. Pencegahan berikan unsur Cl atau gunakan garam dapur.
5.      Kekurangan Fe: gejalanya burung lesu karena anemia, bulu kurang cerah warnanya. Pencegahan berikan sayuran kaya unsur Fe, seperti kangkung.
6.      Kekurang yodium: gejalanya banyak embrio mati sebelum menetas. Pencegahan dengan pemberian premix atau tepung ikan.

B.     Jenis Penyakit dan Mengatasinya.
1. Tetelo/ND: penyakit ini sangat ditakuti oleh peternak unggas karena dengan cepat sekali menular dari satu unggas ke unggas lainnya dan berjangkit pada peralihan musim kemarau kemusim hujan atau sebaliknya, disebabkan oleh virus ND. Pencegahan penyakit ini hanya melalui program vaksinasi yang teratur dan mengkarantina burung yang sakit. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

2. Snot: penyakit ini biasa menyerang pada saat musim hujan atau burung dalam keadaan stres akibat perjalanan jauh, kandang ternak terlalu padat atau kandang lembab. Snot adalah infeksi saluran pernafasan bagian atas, penyebab Snot adalah Bakteri gram negatif yaitu Haemophillus gallinarum. Gejala penyakit ini mata berair, bengkak, kotoran encer dan nafsu makan turun drastis jika dibiarkan akan menjadi penyakit komplikasi seperti Nyilet dll.

Burung yang sakit  segera pisahkan ditempat tersendiri. Untuk pengobatan bisa menggunakan obat anti snot untuk burung, tersedia dalam berbagai merk dan kemasan dikios burung.

3. Fowl pox (cacar unggas): penyakit ini adalah salah satu penyakit yang cukup berbahaya dan sering menyerang bangsa unggas termasuk jenis lovebird, biasanya menyerang kulit dan tenggorokan. Penyebab penyakit ini karena daya tahan tubuh menurun, dan penularan penyakit ini memlalui makanan, minuman, dan udara. Bisa juga melalui kontak langsung antar burung melalui serangga nyamuk, lalat atau serangga penghisap lainnya.

Gejala fowl pox adalah: pada mulut dan sudut mulut terdapat luka berwarna putih dan berdarah bila dikupas, selain itu mulut mengeluarkan lendir yang agak berbau. Dan menyerang bagian yang tidak tertutup bulu seperti muka dan kaki. Penyakit ini disebabkan oleh viru Borreliota avium.

Cara pencegahan melakukan vaksinasi rutin, bila sudah terserang segera pisahkan burung yang terkena dan lakukan karantina. Lakukan pengobatan dengan metilen blue 1% dan yodium tintur 2%. Gosok-gosok fowl pox sampai berdarah setelah itu olehkan dengan obat tersebut secara merata.

No comments:

Post a Comment